Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Perempuan Masa Kini Harus Berdaya Tinggi

Ada sebuah Maqolah  yang disampaikan oleh Ning Sheila Hasina di akhir pengajiannya di sebuah majlis taklim  yang artinya, “Bagaimana kita berharap anak-anak kita terdidik dengan baik jika dia diasuh oleh ibu yang tidak berpendidikan, maka jadilah terdidik sebelum kalian (perempuan) mendidik”. Tentu itu adalah pengingat dan nasehat yang luar biasa baiknya bagi perempuan yang mendengar, bahwasanya menjadi perempuan terdidik itu sangat penting mengingat perempuan adalah madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya.  Ada benarnya kalimat, “Perempuan terlahir tiga kali. Pertama terlahir sebagai anak perempuan, kedua sebagai istri dan ketiga sebagai seorang ibu”. Ini menandakan bahwa perempuan memang sangat perlu berpendidikan tinggi jika dilihat betapa banyak peran yang diemban olehnya.  Ketika menjadi seorang anak, perempuan tentu dituntut untuk menjadi anak yang sholehah, berbakti dan taat terhadap orang tua serta menjadi anak yang dapat membuat orang tua bangga dan bah...

Perempuan Bergelar Inaq

Gambar
Bab 1 “Adakah keputusan yang paling berat selain keputusan meninggalkan apa-apa yang sudah dibangun, apa-apa yang sudah diusahakan, apa-apa yang sudah diimpikan?  Tidak ada pilihan yang mudah jika itu adalah hal yang tidak ingin dipilih. Sebab akan lebih berat menjalani konsekuensi dari pilihan itu sendiri.  Seperti pilihanku yang harus meninggalkan segalanya.” *** “Kalau begitu, saya permisi, Kak. Terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan, dan maaf karena saya tidak bisa mengikuti seleksi. Siang ini saya harus berangkat pulang.” Aku menyalami tangan kak Syarifah yang merupakan seniorku di organisasi Himpunan Mahasiswa (HIMMAH) NW. Kami memang beda kampus, tetapi berkat organisasi kami bertemu dan menjadi teman dekat. Dia adalah mahasiswi fakultas Dakwah di IAIH NW Lotim, sementara aku mahasiswi fakultas Pendidikan Bahasa Inggris di UNW. Selain berada di organisasi yang sama, kampus kami juga dekat sehingga memudahkan untuk bertemu dan berdiskusi.  Kak Syarifah me...